Proposal Penelitian

  1. LATAR BELAKANG
UU  SISDIKNAS  No  20  Tahun  2003  menyatakan  bahwa  “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran  agar  peserta  didik  secara  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya untuk  memiliki  kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”
Seiring  dengan  perkembangan  teknologi  informasi,  dunia  pendidikan dituntut  untuk  menghasilkan  sumber  daya  manusia  yang  handal.  Sumber  daya yang dimaksud tidak tercipta hanya melalui pendidikan tinggi, melainkan diawali dari   pendidikan   dasar   dan   menengah.   Pendidikan   dalam   kajian   ini   untuk selanjutnya  adalah  dalam  konteks  pendidikan  formal,  maka  yang  dimaksud pendidikan adalah pembelajaran. 
Pembelajaran   saat   ini   perlu   lebih   menekankan   how   (bagaimana membelajarkan)  daripada  what  (apa  yang  dibelajarkan).  Guru  tidak  lagi  hanya bertugas  memberikan  informasi  kepada  siswa.  Tugas  guru  saat  ini  diharapkan dapat  memotivasi  siswa  untuk  mencari  informasi  baru  diluar  kelas  di  sekolah. Belajar tidak hanya disekolah, belajar juga dapat dilakukan diluar sekolah.
Guru  tidak  harus  menyampaikan  pelajaran  sesuai  dengan  kurikulum, tetapi dituntut dapat mengembangkan potensi siswanya. Guru  bukan  lagi  sebagai pusat  pembelajaran,  melainkan  sebagai  fasilitator.  Sumber  pembelajaran  bisa berupa buku, lingkungan, dan masyarakat, termasuk internet. Dengan  demikian,  siswa  akan  menyukai  materi  yang  diberikan.
Setiap  bentuk  pembelajaran  diharapkan  dapat  menghasilkan  produk dalam bentuk sumber daya manusia sesuai dengan tingkat tujuan pendidikannya, serta  kebutuhan  masyarakat.  Wardiman  Djojonegoro  (1993)  menghendaki  agar bangsa   yang   produktif   dikembangkan   lewat   sumber   daya   manusia   yang berbudaya. Hal ini sesuai dengan pengaitan antara dunia pendidikan dengan dunia pembangunan,  khususnya  dunia  kerja  yang  terkenal  dengan  istilah  Link  and Match.
Model  Pembelajaran  Berbasis  Portofolio  merupakan  alternatif  Cara Belajar  Siswa  Aktif  (CBSA)  dan  Cara  Mengajar  Guru  Aktif  (CMGA). 
Karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapkan pada  sejumlah  kegiatan. 
Sebagai  suatu  inovasi,  model  pembelajaran  berbasis  portofolio  tidak memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru laksana botol kosong yang diisi  dengan  ilmu  pengetahuan.  Melalui  model  pembelajaran  berbasis  portofolio siswa diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik  lingkungan  fisik,  sosial,  mapun  budaya,  sehingga  mampu  membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (learning to know). Diharapkan   hasil   interaksi   dengan   lingkungannya   itu   dapat   membangun pengetahuan  dan  kepercayaan  dirinya  (learning  to  be).  Kesempatan  berinteraksi dengan  berbagai  individu  atau  kelompok  yang  bervariasi  (learning  to  live together)  akan  membentuk  kepribadiannya  untuk  memahami  kemajemukan  dan melahirkan   sikap-sikap   positif   dan   toleran   terhadap   keanekaragaman   dan perbedaan hidup.
Model   pembelajaran   berbasis   portofolio   merupakan   satu   bentuk perubahan  konsep  berpikir  tersebut,  yaitu  suatu  inovasi  pembelajaran  yang dirancang  untuk  membantu  siswa  dalam  memahami  teori  secara  mendalam melalui  pengalaman  belajar  praktik  empirik.  Maka dari itu penulis merasa perlu mengadakan suatu penelitian dengan tema  model  pembelajaran  berbasis  portofolio,  untuk  mengetahui  pelaksanaan kegiatan   pembelajaran   dan   kendala-kendalanya   di   SD   Negeri   Kebonsawahan   02 Juwana.

  1. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan   latar   belakang   tersebut,   maka   dapat   diperoleh   suatu pengamatan  dan  analisis  inovasi  pembelajaran  yang  menyebabkan  sumber  daya manusia  Indonesia  tidak  mengalami  peningkatan,  sehingga  muncul  identifikasi masalah yang diantaranya adalah:
1.  Peningkatan   sumber   daya   manusia   dalam   bidang   pendidikan   dapat ditempuh  salah  satunya  dengan  cara  penggunaan  inovasi  pembelajaran yang  lebih  menekankan how (bagaimana  membelajarkan  siswa) daripada what (apa yang dibelajarkan kepada siswa).
2.  Dalam   proses   belajar   mengajar,   guru   bukan   lagi   sebagai   pusat pembelajaran  melainkan  hanya  sebagai  fasilitator  pembelajaran  sehingga model  pembelajaran  alternatif  yang  dikembangkan  adalah  Cara  Belajar Siswa Aktif dan Cara Mengajar Guru Aktif.
3.  Kelemahan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia ialah pelaksanaan proses  pembelajaran  yang  kurang  mendorong  terjadinya  pengembangan siswa yang dinamis dan budaya berpikir kritis. 
Sesuai   dengan   identifikasi   masalah   tersebut,   maka   inovasi   model pembelajaran  yang  dalam  penelitian  ini  adalah  model  pembelajaran  berbasis portofolio sangatlah perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

  1. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan  yang  akan  dipecahkan/  dicari  solusinya  dalam  penelitian ini adalah: 
1.  Bagaimana  pelaksanaan  model  pembelajaran  berbasis  portofolio  di  SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana?
2.  Kendala-kendala   apa   saja   yang   dihadapi   dalam   pelaksanaan   model pembelajaran berbasis portofolio di SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana?

  1. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1.  Untuk  memperoleh  gambaran  secara  objektif  tentang  pelaksanaan  model pembelajaran berbasis portofolio di SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana.
2.  Untuk   mengetahui   kendala-kendala   apa   saja   yang   dihadapi   dalam pelaksanaan   model   pembelajaran   berbasis   portofolio   di   SD   Negeri Kebonsawahan 02 Juwana.

  1. MANFAAT PENELITIAN
Sesuai  dengan  tujuan  yang  akan  dicapai  dalam  penelitian  ini,  manfaat yang diharapkan adalah:
1. Manfaat teoritis
a.   Konsep  yang  dihasilkan  dalam  penelitian  ini  merupakan  masukan  bagi dunia pendidikan.
b.  Hasil  penelitian  dapat  menjadi  sumber  bahan  yang  penting  bagi  para peneliti bidang pendidikan.
c.   Memberi rekomendasi para peneliti lain untuk melakukan penelitian yang sejenis   atau   melanjutkan   penelitian   tersebut   secara   lebih   luas   dan mendalam.
2. Manfaat praktis
Hasil  penelitian  ini  dapat  menjadi  masukan  bagi  para  guru  di  SD  Kebonsawahan 02 Juwana,  sebagai  bahan  untuk  menentukan  kebijakan  dan langkah-langkah   efektif   bidang   pendidikan,   terutama   yang   berhubungan dengan model pembelajaran berbasis portofolio.

  1. PEMBATASAN ISTILAH DALAM  JUDUL
Untuk   memudahkan   dan   menghindari   salah   pengertian   terhadap penelitian ini, maka akan lebih jelas apabila penulis memberikan pengertian dan batasan masing-masing istilah, yaitu sebagai berikut:
1.  Model  adalah  suatu  tipe  atau  desain,  suatu  deskripsi  atau  analogi  yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan   langsung   diamati   (Komaruddin   dan   Yooke   Tjuparman,   S, 2000:152)
2.  Pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan atau pemahaman atau keterampilan (termasuk penguasaan kognitif, afektif dan psikomotor) melalui studi, pengajaran atau pengalaman (Komaruddin dan Yooke Tjuparman, S, 2000:179)
3.  Berbasis dapat diartikan “berdasar pada” atau “berfokus pada”.
4. Portofolio sebagai konsep pembelajaran atau model pembelajaran (model pembelajaran berbasis portofolio) yaitu suatu bentuk inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar secara empirik (Budimansyah, 2002:3).
5.  Studi  kasus  adalah  suatu  pendekatan  untuk  mempelajari,  menerangkan atau menginterpretasi suatu kasus (case) dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar (Salim, 2001:93).
6.  SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana adalah tempat dimana penelitian ini akan berlangsung.

  1. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.    Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Menurut   Gronlund   (1998:159)   Portofolio   mencakup   berbagai contoh  pekerjaan  siswa  yang  tergantung  pada  keluasan  tujuan.  Apa  yang harus  tersurat,  tergantung  pada  subjek  dan  tujuan  penggunaan  portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang tertarik berkepentingan.
Secara  umum,  portofolio  merupakan  kumpulan  hasil  karya  siswa atau  catatan  mengenai  siswa  yang  didokumentasikan  secara  baik  dan teratur.  Portofolio  dapat  berbentuk  tugas-tugas  yang  dikerjakan  siswa, jawaban  siswa  atas  pertanyaan  guru,  catatan  hasil  observasi  guru,  catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa.
Model  pembelajaran  berbasis  portofolio  mengacu  pada  sejumlah prinsip   dasar   pembelajaran.   Prinsip-prinsip   dasar   pembelajaran   yang dimaksud  adalah  prinsip  belajar  siswa  aktif  (student  active  learning), kelompok    belajar    kooperatif    (cooperative    learning),    pembelajaran partisipatorik,  mengajar  yang  reaktif  (reactive  learning)  dan  pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning) (Budimansyah, 2002:8).

B.     Teori Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Teori  belajar  konstruktivisme  adalah  dasar  dari  pengembangan  model     pembelajaran     berbasis     portofolio,    yang     pada     prinsipnya menggambarkan      bahwa      siswa      membentuk      atau      membangun pengetahuannya  melalui  interaksi  dengan  lingkungan.  Prinsip  yang  paling umum dan paling esensisal dari teori konstruktivisme adalah bahwa dalam merancang  suatu  pembelajaran,  siswa  memperoleh  banyak  pengetahuan diluar kelas. 
C.     Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Kurikulum  Berbasis  Kompetensi  (KBK)  adalah  suatu  konsep kurikulum  yang menekankan  pada  pengembangan  kemampuan  melakukan (kompetensi)  tugas-tugas  dengan  standar  performasi  tertentu,  sehingga hasilnya   dapat   dirasakan   oleh   siswa,   berupa   penguasaan   terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian, implementsi kurikulum dapat  menumbuhkan  tanggung  jawab  dan  partisipasi  siswa  untuk  belajar menilai   dan   mempengaruhi   kebijakan   umum   (public   policy)   serta memberanikan diri berperan serta dalam berbagai kegiatan, baik disekolah maupun di masyarakat.
D.    Kerangka Berfikir
Telah  kita  ketahui  bahwa  kualitas  SDM  Indonesia  sangat  rendah. Hal  ini  disebabkan  oleh  banyak  faktor,  salah  satunya  adalah  minimnya inovasi  model  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  saat  ini  yaitu yang benar-benar mengaktifkan siswa, membuat siswa lebih berperan dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran tidaklah dirasakan monoton dan   membosankan.   Adanya   suatu   model   pembelajaran   seperti   itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM diera mendatang.
Model pembelajaran berbasis portofolio sebagai salah satu inovasi model  pembelajaran  yang  sedang  dikembangkan  memiliki  banyak  ide-ide baru dalam pembelajaran. Model ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sehingga    siswa lebih aktif dan kreatif.
Model   pembelajaran   berbasis   portofolio   menawarkan   suatu terobosan  baru  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  kurikulum  yang  saat  ini diterapkan  dalam  pendidikan  Indonesia.  Setelah  siswa  diberi  kebebasan belajar  nantinya  siswa  akan  lebih  kretif  dan  dapat  berfikir  kritis  tentang fenomena yang ada disekitarnya yang merupakan lahan belajar bagi siswa. Siswa akan belajar dari lingkungan dimana ia berada, konsep pembelajaran yang  telah  tertanam  dalam  persepsi  siswa  akan  sangat  membantu  dalam pembelajaran selanjutnya. Berkaitan  dengan  kerangka  berfikir  tersebut,  maka  penelitian  ini memfokuskan     diri     untuk     mengetahui;     bagaimana     pelaksanaan  pembelajaran portofolio dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi di SD Negeri  Barusari  03  Semarang  dalam  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi.
                    


  1. METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian
Dalam  penelitian  kualitatif  sasaran  penelitian  atau  situs  penelitian adalah pengkajian peristiwa-peristiwa, proses dan hasilnya dalam suatu setting atau latar belakang tertentu. Yang dimaksud situs dalam penelitian ini adalah pelaksanaan inovasi pembelajaran yaitu model portofolio yang nantinya akan diamati  dari  peristiwa  yang  terjadi  dalam  kegiatan  belajar  mengajar,  proses pelaksanaan  pembelajaran  dan  hasil  belajar  di  SD  Negeri  Kebonsawahan 02 Juwana.
B.     Tahap-tahap Penelitian
a.   Tahap  Pra  Lapangan,  meliputi  menyusun  rancangan  penelitian,  memilih lapangan  penelitian,  mengurus  perijinan,  menjajagi  dan  menilai  keadaan lapangan,     memilih     dan     memanfaatkan     informan,     menyiapkan perlengkapan penelitian dan persoalan etika penelitian.
b.  Tahap  Pekerjaan  Lapangan,  meliputi  memahami  latar  penelitian  dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan serta sambil mengumpulkan data.
c.   Tahap  Analisis  Data,  meliputi  konsep  dasar  analisis  data,  menemukan tema dan perumusan hipotesis, menganalisis berdasarkan hipotesis.
C.  Informan Penelitian
Sebagai informan penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru dan Siswa SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana.
C.     Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian  ini  adalah  bagamana  pelaksanaan  model  pembelajaran  berbasis portofolio di SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis portofolio di SD Negeri Kebonsawahan 02 Juwana.
D.    Metode Pengumpulan Data
1.      Metode Observasi
Observasi  dilakukan  untuk  mencermati  kegiatan  sekolah  yang berkaitan  dengan  pelaksanaan  model  pembelajaran  berbasis  portofolio, misalnya    kegiatan    persiapan    pembelajaran,    kegiatan    pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan evaluasi.
2.      Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menggali persepsi responden terhadap pelaksanaan    model    pembelajaran    berbasis    portofolio    di    sekolah. Wawancara  juga  digunakan  untuk  mengecek  data  lain  yang  sudah  lebih dahulu diperoleh.
3.      Dokumentasi
Dokumen dalam penelitian digunakan sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen   sebagai   sumber   data   dapat   dimanfaatkan   untuk   menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan.

I.       PROSES PENCATATAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA
1.      Proses Pencatatan Data
a)    Buatlah  catatan  secepatnya,  jangan  menunda-nunda  pekerjaan  karena semakin ditunda semakin sulit mengingat data dan kemungkinan data hilang semakin besar
 b)  Buatlah  garis  besar  yang  berisi  judul-judul  tentang  sesuatu  yang ditemui dalam pengamatan atau wawancara yang dilakukan
c)  Sering apa yang dikatakan atau yang telah diamati terlupakan setelah beberapa hari berlalu, jika ingat segeralah dicatat kembali
2.      Teknik Analisis Data
a.       Pengumpulan data
b.      Reduksi data
c.       Penyajian data (display data)
d.      Pengambilan keputusan atau verifikasi

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi gunawanyuli blog.